Suman Sutra Vegan

"Am a Vegan and Green to Save the World" WORLD VEGAN, WORLD PEACE"

Archive for perubahan iklim

How Dare You !!


Bernama lengkap Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg atau lebih dikenal dengan panggilan Greta Thunberg.  Lahir 17 tahun lalu di Swedia, dan pada usia yang masih belia telah meninggalkan sekolah dengan mengikuti homeschooling supaya lebih punya waktu untuk menyuarakan kepeduliannya terhadap kehidupan bumi bagi generasinya. Mulai memahami tentang perubahan iklim pada usia 8 tahun dan merubah pola hidup yang ramah jejak karbon sebagai seorang vegan dengan dukungan kedua orangtuanya, Greta melakukan aksi perubahan iklim dengan memegang papan bertuliskan “Skolstrejk for klimatet” (Mogok Sekolah untuk Iklim) di depan gedung parlemen Swedia. Aksi Greta tsb akhirnya menarik simpati banyak anak seusianya di berbagai penjuru dunia  untuk mengadakan aksi yang sama, menyuarakan dan mendesak para pemimpin negara agar bertindak segera dalam menanggulangi krisis perubahan iklim. Hingga kini, banyak remaja yang mengikuti jejaknya, menjadi vegan dan menyuarakan tindakan segera dari pemerintah terhadap krisis perubahan iklim.

Ucapannya yang paling terkenal pada waktu Greta ikut menghadiri UN Cimate Action Summit 2019 di New York, yang secara emosi disampaikan kepada para pemimpin dunia yang hadir, “How dare you ? You have stolen my dreams and my childhood with your empty words.”  dan   “ We are in the beginning of a mass extinction and all you can talk about is money and fairy tales of eternal economic growth – how dare you!”   Ungkapan “How dare you !”  (Tidak tahu malu!) Greta langsung menjadi viral pada waktu itu. https://www.youtube.com/watch?v=TMrtLsQbaok . Bahkan setelah itu, para produsen film memanfaatkan momentum tsb dengan membuat film dokumenter berjudul “Greta” (draft) yang akan diedarkan tahun 2020 ini. 

Greta menerima banyak penghargaan dunia atas tindakannya yang mulia demi kelangsungan hidup di bumi, namun tetap saja ia menolak hadir untuk menerima penghargaan tersebut apabila mengharuskannya terbang dengan pesawat yang dianggapnya tidak ramah lingkungan. Penghargaan yang pernah diterimanya seperti International Children’s Peace Price, Nobel Peace Prize nomination, TIME’s 25 most influential teens, dan masih puluhan penghargaan lainnya yang diterima. Salah satu piagam penghargaan yang diterima adalah dari Supreme Master Ching Hai, yaitu the Shining World Heroine Award. Silahkan nonton lebih lanjut kisah Greta Thunberg dan berbagai cuplikan singkat dari ucapannya yang berani dan berbagai aksi demo yang pernah dilakukannya pada video ini hingga selesai.

Kita sebagai orangtua sudah selayaknya melindungi anak cucu kita, dan melakukan suatu tindakan yang nyata terhadap bumi sebagai warisan yang akan kita tinggalkan pada anak cucu kita yang akan terus tinggal di bumi yang tentunya lebih lama dari kita. Jangan sampai anak cucu menegur kita dengan mengatakan “How dare you!”

WORLD VEGAN, WORLD PEACE

Bumi adalah Kita


Beberapa sahabat yang setelah disodorkan link untuk menonton film dokumenter  berkaitan dengan lingkungan bumi, mengeluhkan bahwa film tersebut terlalu panjang, seperti film bioskop saja. Perkiraan saya, kemungkinan besar mereka tidak menonton hingga selesai.  Padahal banyak film dokumenter yang isinya sangat menakjubkan untuk kita ketahui sebagai makhluk manusia.

Kebanyakan film dokumenter dibuat dengan berbagai kajian secara ilmiah atau pun riset lapangan yang biasanya memerlukan waktu cukup lama untuk menyelesaikannya dalam bentuk sebuah film, sehingga tentunya cukup panjang film tsb yang layaknya menonton film bioskop.

Baru-baru ini saya kembali menyodorkan dua film dokumenter lingkungan terbaru yang direlease tahun ini, dan menurut saya cukup layak untuk kita ketahui bersama. Yang pertama “ ENDGAME 2050” yang dibuat oleh Sofia Pineda Ochoa, MD, seorang dokter yang kemudian menjadi pembuat film. Alasannya membuat film ini, tuturnya ”Saya pikir banyak film lingkungan yang membungkus manis kenyataan kita dan perubahan yang diperlukan.  Mereka terkadang tidak ingin membuat orang merasa terlalu tidak nyaman. tapi saya pikir itu sangat merugikan penonton dan planet ini. Saya bekerja keras untuk membiayai sendiri film ini dan mempertahankan kebebasan untuk dengan jelas menguraikan situasi mengerikan di mana kita sekarang menemukan diri kita sendiri, dan tanggung jawab untuk masalah global yang kita semua harus tanggung. Saya pikir kita berhutang kepada planet ini, spesies lain, dan diri kita sendiri untuk tidak mengubur kepala kita di dalam pasir”.  Film dokumenter kedua dibuat dalam negeri dan diproduksi selama masa pandemi COVID19, bertajuk “Diam dan Dengarkan”.  Kedua film tersebut bisa ditonton secara gratis di Youtube yang masing-masing berdurasi 1,5 jam.

Mendengarkan keluhan sahabat tersebut yang malas menonton film dokumenter panjang, saya coba merangkumkan kedua film tersebut yang menurut saya memiliki persamaan intisasi pesan penting yang hendak disampaikan kepada manusia sebagai penghuni Bumi untuk mengambil tindakan segera dan yang paling mudah bisa dilakukan oleh setiap dari diri kita masing-masing. Akhirnya jadilah sebuah video yang hanya berdurasi 10 menit, dan saya beri judul “Bumi adalah Kita”.

Mudah-mudahan film pendek ini tidak dicemooh oleh produser dari ENDGAME 2050 dan “Diam dan Dengarkan”. Tentunya saya juga tetap menyarankan, setelah menonton film pendek ini (anggap saja sebagai trailer), agar bisa lanjutkan menonton film penuhnya di  Youtube atau di website mereka.

Silahkan menonton  “Bumi adalah Kita” yang hanya berdurasi 10 menit hingga selesai untuk memutuskan sendiri apa yang harus kita lakukan untuk kelangsungan hidup di Bumi bagi kita dan anak cucu kita.

WORLD VEGAN, WORLD PEACE