Suman Sutra Vegan

"Am a Vegan and Green to Save the World" WORLD VEGAN, WORLD PEACE"

Archive for islam vegan

Kesejahteraan Satwa dalam Pemahaman Islam


KESEJAHTERAAN SATWA DALAM PEMAHAMAN ISLAM AL-HAFIZ BASHEER AHMAD MASRI (1914 – 1992), penulis buku Kesejahteraan Satwa dalam Pemahaman Islam (“Animal Welfare in Islam”) bermaksud untuk mengenalkan kebaikan dan sifat belas kasih ajaran Islam berkaitan dengan kesejahteraan satwa. Beliau adalah Imam Sunni pertama dari Mesjid Shahjahan, mesjid tertua yang didirikan di Kerajaan Inggris. Selama 6 tahun, beliau bekerja sebagai editor Majalah bulanan Islamic Review. Dalam buku yang ditulis Al-Hafiz Basheer Ahmad Masri, banyak mengutip Al-Qur’an yang antara lain mencatat satwa sebagai tanda yang menakjubkan dari penciptaan kreatif Allah yang harus dihormati sebagai ciptaan Tuhan dan harus diberlakukan dengan baik. Kaum muslim juga diperintahkan untuk berbaik hati terhadap satwa melalui sabda dan teladan dari Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an penuh dengan ayat yang menggambarkan fauna, flora, dan sistem planet, serta elemen Bumi. “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. Al-Hijr: 19) “Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara. Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan, dan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan, keduanya tunduk. Dan langit telah ditinggikan –Nya dan Dia ciptakan keseimbangan, agar kamu jangan merusak keseimbangan itu, dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu. Dan Bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk –Nya , di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunya kelopak mayang, dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?’ (Al-Qur’an 55:3-13) Peternakan satwa yang masif juga banyak melanggar kaidah-kaidah Islam, yang menyatakan daging dari hasil penyiksaan terhadap satwa, atau satwa peternakan tersebut tidak memperhatikan unsur kebersihan sehingga satwa ternak yang dipelihara sering juga memakan kotorannya sendiri dan mengalami kekejaman/penyiksaan baik dalam pemeliharaan atau transportasi sebelum disembelih untuk daging komersial yang dijual di pasar-pasar sebagai konsumsi manusia. Mari kita menjaga keseimbangan Bumi kita untuk keberlangsungan generasi kita berikutnya, kehidupan anak-anak kita yang lebih baik di masa mendatang. Silahkan nonton selengkapnya acara tayangan yang bertajuk “ Islamic Concern for Animals – Al Hafiz Basheer Ahmad Masri” (dalam bahasa Arab dan subtitle Bahasa Indonesia) yang pernah ditayangkan di Supreme Master Television untuk mengetahui lebih lanjut tentang : 1. Kutipan-kutipan Al-Qur’an berkaitan dengan flora dan fauna 2. Bagaimana Islam memperlakukan daging yang berasal dari satwa ternak yang telah mengalami kekejaman dalam pemeliharaan, transportasi dan penyembelihan ? 3. Jenis daging seperti apa yang dianggap telah mengalami kekejaman (Al-Muthiah) dan dianggap bangkai (Al-Mujathamadh) ? 4. Apa saja daging yang menurut Imam Al-Hafiz Basheer Ahmad Masri sebagai daging yang haram? 5. Temukan juga berbagai inteligensi satwa yang melebihi kemampuan nalar manusia, persahabatan erat antara satwa dan manusia. 6. Pesan penting dari Imam Al-Hafiz Basheer Ahmad Masri dari buku yang ditulisnya dan yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Klik Link berikut utk menonton selengkapnya :

Youtube : https://youtu.be/F7ScH7LGVJM

IGTV : https://www.instagram.com/tv/CApOvj5poo6/?igshid=l27ie5hgt0ka

Facebook: https://www.facebook.com/104880744311414/posts/180081620124659/?sfnsn=wiwspmo&extid=teCQAY9WRlDe6iqE&d=n&vh=e

Silahkan ikuti program acara Supreme Master Television, Constructive Programming for a Peaceful World di http://www.SupremeMasterTV.com Youtube IOS or Android Apps.

WORLD VEGAN, WORLD PEACE

Makanan Sehat dan Murni Sesuai Islam


Makanan Yang Baik dan Murni Sesuai Islam

Para sahabat muslim yang baik, dibulan Ramadhan yang penuh berkah ini, saya mencoba mencari beberapa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang pernah disampaikan oleh sahabat-sahabat muslim kepada saya, bahwa sulit bagi seorang penganut Islam menjalankan pola makan nabati secara penuh. Dan saya menemukan satu video lama yang menjelaskan pandangan dari Imam Al-Fakir Kyai Haji Muhammad Asnawi tentang pola makan nabati sesuai sudut pandang Islam.

Beberapa tahun lalu, salah satu asosiasi kami mengunjungi Imam Al-Fakir Kyai Haji Muhammad Asnawi, salah satu pengurus dan pengasuh Pesantren Daarussolihin yang memiliki 250 santri di Wonosobo, Jawa Tengah. Imam Al-Fakir Asnawi sudah lama menerapkan pola makan nabati, dan beliau percaya bahwa dengan pola makan tanpa daging adalah merupakan tindakan ketakwaan terhadap Allah, beliau menjelaskan, “Pola makan nabati adalah merupakan ibadah. Sebagaimana Ibnu Ruslan mengatakan lakin ida nawabi aqlihil quwa li thaa’atillaahi lahu maa qathanawa (artinya : jika kita mempunyai niat dan mengimbanginya dengan alasan kuat karena ketaatan kepada Allah, maka doa kita akan dikabulkan). Manakala kita makan adalah untuk niat taqwa, maka keniatan itu menjadi taqwa pula. Artinya makan ini adalah punya nilai yang besar di hadapan Allah; akan ada pahalanya manakala kita niat bahwa makan itu adalah untuk kekuatan taqwa. Maka atas dasar bahwa cita-cita kita adalah untuk taqwa, makanan itu hendaknya dijaga dan diperhatikan, kecuali makanan yang toyyib (baik dan murni) dan halal (diperbolehkan). Walahmuha daa’un, daging sapi ini adalah penyakit.”

Lebih lanjut Iman Al-Fakir Asnawi menjelaskan, “Rasulullah Shollallahu ‘alaihi Wassalam,telah menegaskan bahwa 70% para Anbiya dahulu ini adalah mengkonsumsi kedelai, karena di sana terdapat beberapa keistimewaan dan kebaikan sebagai tanaman-tanaman yang diberkati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Itu akan membawa kemanfaatan bagi tubuh kita. Lebih-lebih makanan kita ini adalah sebagai dasar kekuatan untuk beribadah. Beribadah dengan makanan yang halal, makanan yang toyyib akan diterima oleh Allah, Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagamana hadist, Rasulullah Sholallahu’alaihi wassalam, wakaifa yustajaabu wamal basuuhu haraamun wamath’amhu haraamun waghufiya bil haraam (artinya: bagaimana mungkin doamu akan dikabulkan jika hartamu berasal dari sesuatu yang haram, makananmu berasal dari makanan yang dilarang? Jauhkan dirimu dari barang-barang haram)

Silahkan menonton lebih mendalam pada link berikut :


Youtube: https://youtu.be/G40oyLgoCFE

IGTV : https://www.instagram.com/tv/CAh0D8opH7h/?igshid=1iw85fgvpjtms

untuk mengetahui : Kenapa ilmu Tasawuf juga menekankan pentingnya makanan yang bersih untuk kebersihan jiwa ? Mengapa ibadah yang ikhlas harus ditopang dengan makanan yang halal, makanan yang sehat, makanan yang diridhoi oleh Allah ? Apa yang dimaksud ‘adasun’ yang dikomsumsi 70% oleh para nabi ? Dapatkan juga kutipan-kutipan dari Al-Qur’an dan Hadis tentang makanan yang bersih sesuai Islam, dan apa yang disampaikan oleh Ustad Zul Sanim yang bersama keluarga telah lebih dari 10 tahun menjadi vegan. Demikian juga apa yang menurut Ustad dr. Zaidul Akbar bahwa struktur gigi manusia lebih cocok menganut pola makan nabati.

Salam damai dan kasih buat kita semua.

Mohon maaf lahir dan batin bagi yang kurang berkenan 🙏