Suman Sutra Vegan

"Am a Vegan and Green to Save the World" WORLD VEGAN, WORLD PEACE"

Gula Pasir Memakai Arang Tulang


Gula Pasir Memakai Arang Tulang

Kita mungkin sering mengonsumsi berbagai makanan dan minuman yang mengandung gula pasir, baik untuk memasak, campuran minuman, kue, roti, dan lain-lain.  Tapi, sadarkah kita bahwa dalam proses produksi gula pasir atau gula tebu tersebut terdapat satu proses yang bertujuan untuk penyaringan supaya gula pasir itu terlihat putih. Gula tebu yang berwarna coklat juga tidak terlepas dari proses penyaringan demikian.

Pertanyaannya adalah, bahan apa yang dipakai untuk proses penyaringan tersebut. Rupanya, dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat cukup banyak perusahaan yang menggunakan bahan arang tulang (bone char) khususnya dari tulang sapi untuk proses penyaringan tersebut.

Penelusuran dari internet dari web VegFamily

http://www.vegfamily.com/articles/sugar.htm

Perdebatan besar tentang Gula : Apakah gula vegan?

Saya tidak tahu berapa sering saya terlibat dalam percakapan dengan orang mengenai perihal gula ini. Setiap orang kelihatannya memiliki gagasan yang berbeda. Kebanyakan vegan yang saya kenal mengetahui bahwa ada kandungan non-vegan di dalam gula, tapi tidak seorang pun yang mengetahui persis apa kandungan tersebut. Jadi, kami bertanya ke PETA dan berikut adalah jawabannya:

“Arang tulang yang terbuat dari tulang sapi, dipergunakan untuk memutihkan gula. Beberapa perusahaan gula menggunakannya sebagai proses penyaringan untuk menghilangkan warna gula. Sedangkan yang lainnya menggunakan penyaringan berbahan karbon butiran atau sistim pertukaran ion.”

“Bone char, made from the bones of cows, is at times used to whiten sugar. Some sugar companies use it in filters to decolorize their sugar. Other types of filters involve granular carbon or an ion exchange system rather than bone char.”

Di Amerika sendiri terdapat hampir separuh gula tebu yang beredar menggunakan arang tulang sebagai bahan penyaringan untuk memutihkan gula.

http://en.wikipedia.org/wiki/Bone_char

Sedangkan proses gula di Australia tidak menggunakan bahan arang tulang. Di Kanada, gula merek Rogers dan Lactania diproduksi menggunakan arang tulang, gula yang vegan hanyalah merek Redpath. Bagaimana dengan produksi gula di Indonesia, untuk ini belum ada data atau informasi yang diperoleh, apakah produksi gula di Indonesia juga menggunakan arang tulang sebagai bahan penyaringan untuk memutihkan gula.

Berikut adalah daftar perusahaan gula tebu di Amerika yang perlu diketahui (dari : http://www.vegfamily.com/articles/sugar.htm )

Perusahaan gula berikut TIDAK MENGGUNAKAN penyaringan arang tulang:

Florida Crystals Refinery
P.O. Box 86
South Bay, FL 33493
407-996-9072
Labels: Florida Crystals

Refined Sugars Incorporated
One Federal St.
Yonkers, NY 10702
914-963-2400
Labels: Jack Frost, Country Cane, 4# Flow-Sweet

Pillsbury
Makes powdered brown sugar

Supreme Sugar Company (subsidiary of Archer Daniels Midland)
P.O. Box 56009
New Orleans, LA 70156
504-831-0901
Labels: Supreme, Southern Bell, Rouse’s Markets

Perusahaan berikut MENGGUNAKAN penyaringan arang tulang:

Domino
1114 Ave. of the Americas
25th Fl.
New York, NY 10036
212-789-9700

Savannah Foods
P.O. Box 335
Savannah, GA 31402
912-234-1261

California & Hawaiian Sugar Company (with the exception of its Washed Raw Sugar)
830 Loring Ave.
Crockett, CA 94525-1104
510-787-2121

Apa berarti kaum vegan atau vegetarian lebih baik tidak mengonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung gula pasir, dan bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan gula untuk konsumsi sendiri. Jangan khawatir, kita masih bisa menggunakan GULA BIT. Kalau gula pasir atau gula tebu banyak berasal dari negara beriklim tropikal, sedangkan gula bit banyak diproduksi dari negara beriklim sejuk.

Salah satu hasil korespondensi yang kami terima, mengabarkan sbb.:

“Approximately 70% of sugar produced is from sugar cane, and 30% is from beet.  Most cane sugar comes from countries with warm climates, such as Brazil, India, China, Thailand, Mexico and Australia.  Beet sugar comes from regions with cooler climates: Europe, Russia, and the United States

Beet sugar production never involves the use of bone char.

Cane sugar, on the other hand, may use bone char in its filtration process. Brown sugar production is also susceptible to bone char, depending on the company.”

Terjemahan:

Sekitar 70% produksi gula berasal dari tebu, dan 30% berasal dari bit . Kebanyakan gula tebu berasal dari negara beriklim panas seperti Brasil, India, China, Thailand, Meksiko dan Australia. Gula bit berasal dari wilayah dengan iklim yang lebih dingin: Eropa, Rusia dan Amerika Serikat.

Produksi gula bit tidak pernah menggunakan arang tulang.

Sebaliknya, gula tebu, mungkin menggunakan arang tulang dalam proses penyaringannya. Produksi gula coklat juga bisa memakai arang tulang, tergantung perusahaannya.”

Jadi, untuk keamanan konsumsi, sebaiknya mengutamakan gula bit apabila diragukan proses produksi gula pasir tersebut adakah berasal dari proses penyaringan berbahan arang tulang atau tidak.

2 Comments

  suman wrote @

—– Original Message —–
From: “Oho” ; “‘Herman Faturohman'”
Sent: Tuesday, February 10, 2009 3:43 PM
Subject: RE: Tentang proses gula pasir

Dear Bapak/Ibu,

Teknologi processing gula yang menggunakan arang aktif (bone char) memang
pernah digunakan dalam industri gula. Terus terang kami belum tahu apakah
produsen gula putih non Rafinasi di Indonesia masih menggunakan teknologi
ini atau tidak. Saya asumsikan sudah tidak lagi karena ini adalah teknologi
yang telah lama.

Namun yang pasti sejauh saya tahu, industri gula Rafinasi local Indonesia
seperti PT. Jawamanis Rafinasi sudah memakai IER (ion exchange resin)
sebagai pengganti bone char; dengan tingkat efisiensi proses yang jauh lebih
baik. Adapun resin yang digunakan adalah resin food grade yang berbahan
dasar tumbuhan.

–> Pak Herman, feel free to comment atau menambahkan.

Best regards,

Oho

Marketing/Sales Department
PT. Jawamanis Rafinasi
T: 0254 605520
F: 0254 601462

“…we deliver you values”

—–Original Message—–
From: sumansutra@gmail.com [mailto:sumansutra@gmail.com]
Sent: Wednesday, February 04, 2009 6:36 PM
To: Nugroho_arie@jawamanis.Com
Cc: Sis Ching Ching
Subject: Tentang proses gula pasir

Sdr Nugroho yang baik,

Berhubung adanya berita bahwa proses gula tebu khususnya pada waktu proses
penyaringan utk memutihkan, adanya pemakaian bahan arang tulang (bone char),
kami mewakili kelompok vegan/?egetarian dlm komunitas kami ingin peroleh
penjelasan, khususnya tentang hal tsb dan sejauh mana pabrik2 gula tebu di
Indonesia menggunakan bahan arang tulang utk proses penyaringan tsb.

Mohon kiranya kami bisa peroleh penjelasan teknis dan bahan2 yg dipakai dlm
proses produksi gula tebu baik di pabrik Anda maupun di pabrik gula pada
umumnya, mengingat kami, kaum vegan/vegetarian menghindari pemakaian unsur
hewani. Tentunya penjelasan Anda akan bermanfaat utk klrarifikasi adanya
kesalahpahaman yg menyebabkan kami menghindari pemakaian produk gula dlm
negeri.

Terima kasih atas perhatiannya.

Wasalam,
Suman
“Am a Vegan n Green to Save the Earth”
https://sumansutra.wordpress.com

Like

  suman wrote @

Sulit juga untuk bisa menentukan apakah gula pasir yang dipakai dalam adonan kue vegan itu benar-benar murni tanpa melalui proses penyaringan arang tulang. Terlalu banyak makanan dan minuman yang mengandung unsur gula pasir. Mungkin cara paling aman adalah tidak mengonsumsi sama sekali 😦

Like


Sorry, the comment form is closed at this time.